Kali ini dalam blog sederhana ini saya akan membahas mengenai apakah agama Islam itu. Semoga dengan tulisan ini yang saya ambil dari sumber berupa buku berjudul Pendidikan Agama untuk PT & Umum dengan penerbit UHAMKA PRESS (kampus saya sendiri :D), dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi yang membacanya. Amiin :)
Islam adalah agama terakhir dan karena itu ia
merupakan yang paling lengkap. Dengan datangnya agama ini, maka agama-agama
sebelumnya dihapuskan. Sebab dengan datangnya suatu aturan yang lengkap, maka
tidaklah diperlukan lagi aturan yang tidak lengkap. Islam merupakan agama
universal dan abadi. Allah SWT menyebut islam sebagai agama fithrah, agama yang
cocok dengan watak bawaan manusia, dan menyeru kepada umat manusia untuk menjaga
agar fithrah manusia tetap hidup.
Secara etimologi, islam berasal dari kata aslama-yuslimu-islȃman yang artinya: tunduk,
patuh, menyerahkan diri. Kata islam terambil dari kata dasar salama atau salima yang artinya selamat, sejahtera, tidak cacat, tidak tercela,
atau dapat juga berarti tenang, diam, telah melakukan kewajiban, telah
melunasi, dalam kedamaian sempurna, atau menyerahkan diri kepada Allah yang
dengan-Nya orang telah berdamai.
Dengan demikian, secara umum Islam sebenarnya adalah
agama Allah yang diwahyukan kepada para rasul-Nya sejak Nabi Adam AS sampai
kepada Nabi Muhammad SAW, sebagaimana terdapat pada surah Ali Imran [3] ayat
19.
Namun demikian, dalam menyebut keislaman nabi-nabi
terdahulu al-Qur’an tidak menggunakan kata islam (bentuk masdar), tetapi menggunakan bentuk lain yang maknanya sama.
Misalnya, ketika Allah menjelaskan keislaman Nuh, Allah menggunakan kata al-muslimȋn, seperti yang tertera dalam
surah Yunus [10] ayat 72. Maka dapat ditarik satu sudut pandang bahwa keislaman
para rasul berbeda dari segi keluasan makna dan wawasan keuniversalannya
diantara satu rasul dengan rasul yang lain. Meskipun demikian, mereka mempunyai
kesamaan pada hal-hal yang fundamental dan prinsipil. Ajaran yang datang
berikutnya ajarannya lebih luas dan lebih sempurna dibandingkan yang datang
sebelumnya. sebagai contoh, Islam yang dibawa Nabi Musa AS lebih luas ketimbang
yang dibawa Nabi Nuh AS. Demikian juga Islam yang dibawa Muhammad SAW lebih
luas ketimbang rasul-rasul terdahulu. Sebab rasul-rasul terdahulu hanya diutus
bagi kaumnya, sedangkan Nabi Muhammad SAW diutus untuk semua umat manusia.
Karena itu, Islam yang dibawanya pun harus lebih luas dan menyeluruh.
Dengan demikian, sesungguhnya Islam bersifat
universal. Keberlakuan atau keuniversalan Islam berlaku untuk semua orang dan
untuk seluruh dunia. Fakta lain yang menunjukkan keuniversalan Islam adalah
cakupan Islam atas semua ajaran-ajaran sebelumnya yang diturunkan kepada para
rasul terdahulu. Karenanya, termasuk sesuatu yang prinsipil dan fundamental dari
kepercayaan Islam adalah kewajiban kepada para pemeluknya untuk percaya pada
semua agama Allah dan rasul terdahulu. Hal inilah yang membedakan pemeluk islam
dengan pemeluk agama lain. Pemeluk agama-agama lain hanya percaya kepada rasul
yang membawa agamanya saja, sedangkan seorang muslim bukan hanya percaya kepada
Nabi Muhammad SAW, melainkan juga wajib mempercayai Nabi-nabi pembawa agama
lain.
Sementara secara khusus, dalam pengertian pada
umumnya, Islam merupakan nama dari agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW
yang merupakan mata rantai terakhir dari agama-agama Allah terdahulu yang telah
disempurnakan dan dinyatakan sebagai agama yang diridhai-Nya untuk seluruh umat
manusia.
Secara umum terdapat beberapa ciri khusus agama
islam, yaitu:
1.
Islam merupakan agama Allah yang
bersumber dari Allah SWT baik berupa wahyu langsung (al-Qur’an) maupun tidak
langsung (Sunnah Nabawiyah).
2.
Ajaran Islam mencakup seluruh aspek
kehidupan (as-syumȗl).
3.
Ajaran Islam berlaku untuk seluruh umat
manusia sampai akhir zaman (al-‘umȗm).
4.
Ajaran Islam sesuai dengan fitrah
manusia.
5.
Islam menempatkan akal manusia pada
tempat yang sebaik-baiknya.
6.
Islam adalah agama yang menjadi rahmat
bagi alam semesta.
7.
Islam adalah agama yang berorientasi ke
masa depan (akhirat) tanpa melupakan masa kini (dunia).
Berdasarkan ciri di
atas. Seorang muslim harus memahami Islam secara utuh dan menyeluruh, tidak
parsial (juz’i), karena pemahaman
yang parsial akan menyebabkan Islam tidak fungsional secara menyeluruh (kaffah) dalam kehidupannya. Islam
merupakan satu sistem yang menyeluruh, mencakup seluruh aspek kehidupan,
meterial dan spiritual, ruhani, dan jasmani, duniawi dan ukhrowi. Ke-kaffah-an keimanan seorang muslim
ditentukan dari pemahaman dan pelaksanaan seluruh ajaran Islam secara utuh
tanpa pengecualian sedikit pun. Keislaman seorang muslim yang menyeluruh
menunjukkan keluasan dan kedalaman iman seorang hamba kepada Tuhan, sekaligus kebesaran
manfaat dan pengaruh diri yang baik dan positif terhadap sesamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar