Jumat, 13 Desember 2013

Apakah Agama Islam itu?

Kali ini dalam blog sederhana ini saya akan membahas mengenai apakah agama Islam itu. Semoga dengan tulisan ini yang saya ambil dari sumber berupa buku berjudul Pendidikan Agama untuk PT & Umum dengan penerbit UHAMKA PRESS (kampus saya sendiri :D), dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi yang membacanya. Amiin :)

Islam adalah agama terakhir dan karena itu ia merupakan yang paling lengkap. Dengan datangnya agama ini, maka agama-agama sebelumnya dihapuskan. Sebab dengan datangnya suatu aturan yang lengkap, maka tidaklah diperlukan lagi aturan yang tidak lengkap. Islam merupakan agama universal dan abadi. Allah SWT menyebut islam sebagai agama fithrah, agama yang cocok dengan watak bawaan manusia, dan menyeru kepada umat manusia untuk menjaga agar fithrah manusia tetap hidup.
Secara etimologi, islam berasal dari kata aslama-yuslimu-islȃman yang artinya: tunduk, patuh, menyerahkan diri. Kata islam terambil dari kata dasar salama atau salima yang artinya selamat, sejahtera, tidak cacat, tidak tercela, atau dapat juga berarti tenang, diam, telah melakukan kewajiban, telah melunasi, dalam kedamaian sempurna, atau menyerahkan diri kepada Allah yang dengan-Nya orang telah berdamai.
Dengan demikian, secara umum Islam sebenarnya adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para rasul-Nya sejak Nabi Adam AS sampai kepada Nabi Muhammad SAW, sebagaimana terdapat pada surah Ali Imran [3] ayat 19.
Namun demikian, dalam menyebut keislaman nabi-nabi terdahulu al-Qur’an tidak menggunakan kata islam (bentuk masdar), tetapi menggunakan bentuk lain yang maknanya sama. Misalnya, ketika Allah menjelaskan keislaman Nuh, Allah menggunakan kata al-muslimȋn, seperti yang tertera dalam surah Yunus [10] ayat 72. Maka dapat ditarik satu sudut pandang bahwa keislaman para rasul berbeda dari segi keluasan makna dan wawasan keuniversalannya diantara satu rasul dengan rasul yang lain. Meskipun demikian, mereka mempunyai kesamaan pada hal-hal yang fundamental dan prinsipil. Ajaran yang datang berikutnya ajarannya lebih luas dan lebih sempurna dibandingkan yang datang sebelumnya. sebagai contoh, Islam yang dibawa Nabi Musa AS lebih luas ketimbang yang dibawa Nabi Nuh AS. Demikian juga Islam yang dibawa Muhammad SAW lebih luas ketimbang rasul-rasul terdahulu. Sebab rasul-rasul terdahulu hanya diutus bagi kaumnya, sedangkan Nabi Muhammad SAW diutus untuk semua umat manusia. Karena itu, Islam yang dibawanya pun harus lebih luas dan menyeluruh.
Dengan demikian, sesungguhnya Islam bersifat universal. Keberlakuan atau keuniversalan Islam berlaku untuk semua orang dan untuk seluruh dunia. Fakta lain yang menunjukkan keuniversalan Islam adalah cakupan Islam atas semua ajaran-ajaran sebelumnya yang diturunkan kepada para rasul terdahulu. Karenanya, termasuk sesuatu yang prinsipil dan fundamental dari kepercayaan Islam adalah kewajiban kepada para pemeluknya untuk percaya pada semua agama Allah dan rasul terdahulu. Hal inilah yang membedakan pemeluk islam dengan pemeluk agama lain. Pemeluk agama-agama lain hanya percaya kepada rasul yang membawa agamanya saja, sedangkan seorang muslim bukan hanya percaya kepada Nabi Muhammad SAW, melainkan juga wajib mempercayai Nabi-nabi pembawa agama lain.
Sementara secara khusus, dalam pengertian pada umumnya, Islam merupakan nama dari agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW yang merupakan mata rantai terakhir dari agama-agama Allah terdahulu yang telah disempurnakan dan dinyatakan sebagai agama yang diridhai-Nya untuk seluruh umat manusia.
Secara umum terdapat beberapa ciri khusus agama islam, yaitu:
1.        Islam merupakan agama Allah yang bersumber dari Allah SWT baik berupa wahyu langsung (al-Qur’an) maupun tidak langsung (Sunnah Nabawiyah).
2.        Ajaran Islam mencakup seluruh aspek kehidupan (as-syumȗl).
3.        Ajaran Islam berlaku untuk seluruh umat manusia sampai akhir zaman (al-‘umȗm).
4.        Ajaran Islam sesuai dengan fitrah manusia.
5.        Islam menempatkan akal manusia pada tempat yang sebaik-baiknya.
6.        Islam adalah agama yang menjadi rahmat bagi alam semesta.
7.        Islam adalah agama yang berorientasi ke masa depan (akhirat) tanpa melupakan masa kini (dunia).

Berdasarkan ciri di atas. Seorang muslim harus memahami Islam secara utuh dan menyeluruh, tidak parsial (juz’i), karena pemahaman yang parsial akan menyebabkan Islam tidak fungsional secara menyeluruh (kaffah) dalam kehidupannya. Islam merupakan satu sistem yang menyeluruh, mencakup seluruh aspek kehidupan, meterial dan spiritual, ruhani, dan jasmani, duniawi dan ukhrowi. Ke-kaffah-an keimanan seorang muslim ditentukan dari pemahaman dan pelaksanaan seluruh ajaran Islam secara utuh tanpa pengecualian sedikit pun. Keislaman seorang muslim yang menyeluruh menunjukkan keluasan dan kedalaman iman seorang hamba kepada Tuhan, sekaligus kebesaran manfaat dan pengaruh diri yang baik dan positif terhadap sesamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar