Jumat, 13 Desember 2013

Promosi Kesehatan

Sebagai mahasiswa kesehatan masyarakat sangat banyak kegiatan kita mempromosikan kesehatan sebagai bentuk dari usaha meningkatkan derajat kesehatan. Salah satunya adalah melalui media seperti pamplet, brusor, poster dan sebagainya yang berisi berbagai tulisan maupun gambar, yang bersifat persuasif yaitu mengajak masyarakat untuk mempraktekan tulisan yang berisi cara-cara menjaga kesehatan. Melalui media tersebut, kita dapat mempengaruhi masyarakat untuk melakukan gaya hidup sehat, walaupun peluangnya kecil brosur, pamplet, atau poster kita akan dibaca apalagi dipraktekkan dalam kehidupan masyarakat itu sendiri namun setidaknya kita sudah berusaha demi menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat.

Promosi kesehatan sangat penting kita lakukan sebagai bentuk usaha bahwa kita sangat peduli akan kesehatan sebagai mahasiswa kesehatan masyarakat dan demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Promosi kesehatan itu sendiri adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja, namun berkaitan dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung dalam membuat keputusan yang sehat (Wikipedia).
pengubahan gaya hidup dapat difasilitasi melalui penggabungan 3 cara berikut:
  • menciptakan lingkungan yang sehat
  • merubah gaya hidup tidak sehat menjadi gaya hidup yang sehat
  • meningkatkan kesadaran akan hidup sehat
Beberapa metode pendidikan individu, kelompok, dan massa (public):

1. Metode Pendidikan Individual (Perorangan)
Metode pendidikan yang bersifat individual digunakan untuk membina perilaku baru, membina seseorang yang mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Dasar digunakannya pendekatan ini karena setiap individu memiliki masalah atau alasan yang berbeda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut.
Bentuk pendekatannya antara lain :
  • Bimbingan dan Penyuluhan (Guidance and counceling)
  • Wawancara (Interview)
2. Metode Pendidikan Kelompok
Dalam memilih metode pendidikan kelompok, harus diingat besarnya kelompok sasaran dan tingkat pendidikan formal.
  • Kelompok Besar 
Pesertanya lebih dari 15 orang, metode yang cocok untuk digunakan:
a. Ceramah: poin pentingnya , penceramah harus menguasai materi yang akan diceramahkan serta penceramah dapat meguasai sasaran ceramah
b. Seminar

  • Kelompok Kecil
Pesertanya kurang dari 15 orang, metode yang cocok untuk kelompok kecil ini antara lain :
a. Diskusi Kelompok
b. Curah Pendapat (brain storming)
c. Bola Salju (snow balling)
d. Kelompok kecil (buzz group)
e. Memainkan peranan (role play)
f. Permainan simulasi (simulation game)

3. Metode Pendidikan Massa
Digunakan untuk mengkomunikasikan pesan kesehatan yangditujukan kepada masyarakat, harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat di tangkap oleh seluruh masyarakat. Pendekatan ini untuk menggugah kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi awarenss dan belum begitu diharapkan untuk sampai pada perubahan perilaku.
Berikut ini merupakan metode pendekatan massa :
  • Ceramah umum (public speaking)
  • Pidato/diskusi kesehatan di media elektronik
  • Simulasi, dialog antara pasien dan dokter tentang suatu penyakit disuatu media massa
  • Tulisan di majalah atau koran mengenai tanya jawab masalah kesehatan dan penyakit
  • Billboard, spanduk, poster, dan sebagainya

Contoh brosur promosi kesehatan:





Apakah Agama Islam itu?

Kali ini dalam blog sederhana ini saya akan membahas mengenai apakah agama Islam itu. Semoga dengan tulisan ini yang saya ambil dari sumber berupa buku berjudul Pendidikan Agama untuk PT & Umum dengan penerbit UHAMKA PRESS (kampus saya sendiri :D), dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi yang membacanya. Amiin :)

Islam adalah agama terakhir dan karena itu ia merupakan yang paling lengkap. Dengan datangnya agama ini, maka agama-agama sebelumnya dihapuskan. Sebab dengan datangnya suatu aturan yang lengkap, maka tidaklah diperlukan lagi aturan yang tidak lengkap. Islam merupakan agama universal dan abadi. Allah SWT menyebut islam sebagai agama fithrah, agama yang cocok dengan watak bawaan manusia, dan menyeru kepada umat manusia untuk menjaga agar fithrah manusia tetap hidup.
Secara etimologi, islam berasal dari kata aslama-yuslimu-islȃman yang artinya: tunduk, patuh, menyerahkan diri. Kata islam terambil dari kata dasar salama atau salima yang artinya selamat, sejahtera, tidak cacat, tidak tercela, atau dapat juga berarti tenang, diam, telah melakukan kewajiban, telah melunasi, dalam kedamaian sempurna, atau menyerahkan diri kepada Allah yang dengan-Nya orang telah berdamai.
Dengan demikian, secara umum Islam sebenarnya adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para rasul-Nya sejak Nabi Adam AS sampai kepada Nabi Muhammad SAW, sebagaimana terdapat pada surah Ali Imran [3] ayat 19.
Namun demikian, dalam menyebut keislaman nabi-nabi terdahulu al-Qur’an tidak menggunakan kata islam (bentuk masdar), tetapi menggunakan bentuk lain yang maknanya sama. Misalnya, ketika Allah menjelaskan keislaman Nuh, Allah menggunakan kata al-muslimȋn, seperti yang tertera dalam surah Yunus [10] ayat 72. Maka dapat ditarik satu sudut pandang bahwa keislaman para rasul berbeda dari segi keluasan makna dan wawasan keuniversalannya diantara satu rasul dengan rasul yang lain. Meskipun demikian, mereka mempunyai kesamaan pada hal-hal yang fundamental dan prinsipil. Ajaran yang datang berikutnya ajarannya lebih luas dan lebih sempurna dibandingkan yang datang sebelumnya. sebagai contoh, Islam yang dibawa Nabi Musa AS lebih luas ketimbang yang dibawa Nabi Nuh AS. Demikian juga Islam yang dibawa Muhammad SAW lebih luas ketimbang rasul-rasul terdahulu. Sebab rasul-rasul terdahulu hanya diutus bagi kaumnya, sedangkan Nabi Muhammad SAW diutus untuk semua umat manusia. Karena itu, Islam yang dibawanya pun harus lebih luas dan menyeluruh.
Dengan demikian, sesungguhnya Islam bersifat universal. Keberlakuan atau keuniversalan Islam berlaku untuk semua orang dan untuk seluruh dunia. Fakta lain yang menunjukkan keuniversalan Islam adalah cakupan Islam atas semua ajaran-ajaran sebelumnya yang diturunkan kepada para rasul terdahulu. Karenanya, termasuk sesuatu yang prinsipil dan fundamental dari kepercayaan Islam adalah kewajiban kepada para pemeluknya untuk percaya pada semua agama Allah dan rasul terdahulu. Hal inilah yang membedakan pemeluk islam dengan pemeluk agama lain. Pemeluk agama-agama lain hanya percaya kepada rasul yang membawa agamanya saja, sedangkan seorang muslim bukan hanya percaya kepada Nabi Muhammad SAW, melainkan juga wajib mempercayai Nabi-nabi pembawa agama lain.
Sementara secara khusus, dalam pengertian pada umumnya, Islam merupakan nama dari agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW yang merupakan mata rantai terakhir dari agama-agama Allah terdahulu yang telah disempurnakan dan dinyatakan sebagai agama yang diridhai-Nya untuk seluruh umat manusia.
Secara umum terdapat beberapa ciri khusus agama islam, yaitu:
1.        Islam merupakan agama Allah yang bersumber dari Allah SWT baik berupa wahyu langsung (al-Qur’an) maupun tidak langsung (Sunnah Nabawiyah).
2.        Ajaran Islam mencakup seluruh aspek kehidupan (as-syumȗl).
3.        Ajaran Islam berlaku untuk seluruh umat manusia sampai akhir zaman (al-‘umȗm).
4.        Ajaran Islam sesuai dengan fitrah manusia.
5.        Islam menempatkan akal manusia pada tempat yang sebaik-baiknya.
6.        Islam adalah agama yang menjadi rahmat bagi alam semesta.
7.        Islam adalah agama yang berorientasi ke masa depan (akhirat) tanpa melupakan masa kini (dunia).

Berdasarkan ciri di atas. Seorang muslim harus memahami Islam secara utuh dan menyeluruh, tidak parsial (juz’i), karena pemahaman yang parsial akan menyebabkan Islam tidak fungsional secara menyeluruh (kaffah) dalam kehidupannya. Islam merupakan satu sistem yang menyeluruh, mencakup seluruh aspek kehidupan, meterial dan spiritual, ruhani, dan jasmani, duniawi dan ukhrowi. Ke-kaffah-an keimanan seorang muslim ditentukan dari pemahaman dan pelaksanaan seluruh ajaran Islam secara utuh tanpa pengecualian sedikit pun. Keislaman seorang muslim yang menyeluruh menunjukkan keluasan dan kedalaman iman seorang hamba kepada Tuhan, sekaligus kebesaran manfaat dan pengaruh diri yang baik dan positif terhadap sesamanya.