1.
Pada
karyanya New Imperialism, David
Harvey mengulas tentang 6 moments (sixth moments of history) yaitu:
a.
Relation
to nature
Relation to nature ini memiliki arti hubungan
dengan alam. Hubungan antara manusia dengan alam yang harus dipelihara sebaik
mungkin. Menjaga dan memelihara alam adalah contoh dari relation to nature.
b.
Mode of
production
Mode of production ini berarti model produksi.
Setiap produser (yang memproduksi) memiliki model tersendiri dalam memproduksi
produknya. Model produksi ini akan berubah jika ilmu pengetahuan dan tekhnologi
juga berubah. Model produksi ini akan terus berkembang mengikuti kemajuan
jaman.
c.
Dailylife
consumption
Dailylife consumption ini memiliki arti konsumsi
kehidupan sehari-hari. Setiap manusia memiliki kebutuhan hidup yang
berbeda-beda, dan kebutuhan tersebut dapat dipenuhi sesuai kemampuan seseorang
itu sendiri. Kebutuhan seseorang akan berubah apabila konsepsi mental seseorang
itu juga berubah. Dan kebutuhan otomatis akan terus bertambah mengikuti
kemajuan jaman.
d.
Mental
conception
Mental conception ini memiliki arti konsepsi mental.
Konsepsi mental ini sangat berpengaruh terhadap perubahan kelima moment
lainnya. Konsepsi mental ini dapat berubah tergantung pemikiran seseorang itu
sendiri. Apabila seseorang itu dapat memilah-milah mana perubahan yang positif
dan mana perubahan yang negatif, berarti konsepsi mentalnya bisa dibilang baik.
Dan setiap orang memiliki konsepsi mental yang berbeda-beda.
e.
Social
relation
Social relation ini memiliki arti hubungan sosial.
Hubungan sosial ini mencakup hubungan antar manusia yang seharusnya dipelihara
keharmonisannya. Saling tolong-menolong, saling menghormati dan saling
menghargai adalah contoh dari social relation. Jika mental conception (konsepsi
mental) seseorang itu baik, dalam arti masih ada perasaan untuk menghargai
orang lain, maka hubungan sosialnya akan baik pula.
f.
Technology
change
Technology change ini berarti perubahan tekhnologi.
Tekhnologi itu sendiri dapat diartikan sebagai pengetahuan ilmiah untuk
menerima cara-cara memproduksi barang-barang secara massal yang merupakan penerapan
ilmu pengetahuan. Dari artinya tersebut tekhnologi ini sudah jelas sangat
mempengaruhi model produksi. Perubahan tekhnologi ini adalah pencerminan dari
modernisasi. Perubahan ini dipicu dari pengaruh luar yang masuk dan merubah
konsepsi mental seseorang. Antara perubahan tekhnologi dengan konsepsi mental
dan empat moment lainnya sangat berpengaruh. Penggunaan alat-alat modern
seperti handphone, komputer, mobil dan lain-lain adalah contoh dari perubahan
tekhnologi yang semakin hari semakin berkembang.
Keenam moment ini memiliki hubungan yang erat satu sama lain. Dan
apabila terjadi perubahan pada salah satu dari keenam moment tersebut maka akan
memicu perubahan pada seluruh moment tersebut. Dan setiap perubahan pada keenam
moment tersebut dapat merubah kebiasaan serta kebudayaan masyarakat yang telah
ada. Dijaman globalisasi seperti sekarang ini, banyak sekali pengaruh kebudayaan
luar yang dapat masuk melalui berbagai cara. Katakanlah melalui tekhnologi yang
semakin hari makin berkembang. Perubahan tekhnologi dan konsepsi mental, yang
ada pada moment tersebut menjadi titik permasalahan yang mampu merubah seluruh
moment yang ada. Perubahan tekhnologi ini dapat merubah konsepsi mental
seseorang yang dapat memicu perubahan konsumsi (kebutuhan) kehidupan
sehari-hari seseorang tersebut. Dari perubahan tersebut otomatis akan
mengakibatkan pula perubahan cara produksi untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas produksi demi terpenuhinya kebutuhan masyarakat yang semakin hari
semakin bertambah karena terjadinya perubahan tekhnologi tadi. Dan pada
akhirnya semua perubahan tersebut akan mengakibatkan masyarakat tidak peduli
lagi akan hubungannya dengan alam (relation to nature) maupun hubungannya
dengan masyarakat lain (social relation) karena perubahan konsepsi mental
masyarakat.
Sebagai
contoh, perubahan tekhnologi (technology change) yang terjadi saat ini yaitu
banyaknya digunakan alat-alat canggih seperti handphone, komputer, kendaraan
bermotor dan alat-alat canggih lainnya. Penggunaan alat-alat tersebut tanpa
sadar dapat merubah konsepsi mental masyarakat untuk turut mengikuti
perkembangan jaman. Padahal jika diperhatikan alat-alat itu awalnya hanya untuk
sekedar kebutuhan tambahan yang fungsinya tidak terlalu dibutuhkan, tapi karena
perubahan konsepsi mental masyarakat yang semakin modern tersebut alat-alat
yang tadinya hanya menjadi kebutuhan tambahan lama kelamaan menjadi kebutuhan
pokok yang harus dipenuhi demi kelangsungan hidup mereka, disini otomatis
terjadi perubahan terhadap kebutuhan hidup sehari-hari (dailylife consumption).
Lalu dari peristiwa tersebut masyarakat akan merubah cara produksi (mode of
production) dengan bantuan alat-alat canggih tadi demi terpenuhinya kebutuhan. Dan
semua perubahan yang terjadi tadi tanpa sadar akan menimbulkan kejenjangan
sosial antara masyarakat yang sukses mengikuti perkembangan jaman dengan
masyarakat yang tidak mampu mengikuti perkembangan jaman. Hubungan antara kedua
pihak ini dibedakan dengan adanya status sosial tersebut. Disisi lain hubungan
antara manusia dengan alam juga menjadi tidak baik. Banyak alat tekhnologi yang
digunakan masyarakat kurang bisa menyesuaikan dengan alam (tidak ramah
lingkungan). Semua perubahan tersebut tidak dapat dihindari lagi dan akan terus mengalami perkembangan mengikuti
kemajuan jaman serta merubah kebiasaan juga kebudayaan masyarakat yang telah
ada.
Contoh
lain yaitu mengenai program revolusi hijau yang terjadi di Indonesia pada masa
orde baru. Revolusi hijau ini merupakan kebijakan modernisasi pertanian di
Indonesia pada masa orde baru. Revolusi hijau ini adalah proses
memodernisasikan pertanian gaya lama menjadi pertanian gaya modern dengan
melakukan pengembangan bibit unggul. Disini terlihat jelas bahwa revolusi hijau
ini terjadi akibat kemajuan atau perubahan ilmu pengetahuan dan tekhnologi
(technology change). Dan teknologi itu sendiri mengarah pada pengetahuan ilmiah
untuk menerima cara-cara memproduksi barang-barang secara masal, otomatis model
produksi (mode of production) juga berubah. Program revolusi hijau ini terjadi
karena pengaruh dari pemerintah kolonial Belanda yang mampu merubah konsepsi
mental (mental conception) masyarakat. Dari program revolusi ini maka produksi
pertanian meningkat dan merubah kebutuhan hidup sehari-hari (dailylife
consumption). Meskipun revolusi hijau ini menimbulkan kemajuan dan dampak
positif, tetapi revolusi hijau ini juga dapat menimbulkan dampak negatif berupa
munculnya kesenjangan sosial antara petani kaya dan petani miskin akibat perbedaan
pendapatan ekonomi serta hubungan sosial (social relation) pada masing-masing
lapisan masyarakat mulai memudar. Selain itu juga revolusi juga menimbulkan
pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan pupuk buatan dan
pestisida yang merubah hubungan dengan alam (relation to nature) menjadi kurang
baik.
Kemajuan
dan perkembangan jaman seperti sekarang ini memang telah sulit untuk menghindarinya.
Semua itu tergantung dari diri kita sendiri bagaimana menanggapi dampak
kemajuan jaman tersebut.