Kamis, 31 Januari 2013

Sixth Moment Of History


1.      Pada karyanya New Imperialism, David Harvey mengulas tentang 6 moments (sixth moments of history) yaitu:
a.     Relation to nature
Relation to nature ini memiliki arti hubungan dengan alam. Hubungan antara manusia dengan alam yang harus dipelihara sebaik mungkin. Menjaga dan memelihara alam adalah contoh dari relation to nature.
b.     Mode of production
Mode of production ini berarti model produksi. Setiap produser (yang memproduksi) memiliki model tersendiri dalam memproduksi produknya. Model produksi ini akan berubah jika ilmu pengetahuan dan tekhnologi juga berubah. Model produksi ini akan terus berkembang mengikuti kemajuan jaman.
c.     Dailylife consumption
Dailylife consumption ini memiliki arti konsumsi kehidupan sehari-hari. Setiap manusia memiliki kebutuhan hidup yang berbeda-beda, dan kebutuhan tersebut dapat dipenuhi sesuai kemampuan seseorang itu sendiri. Kebutuhan seseorang akan berubah apabila konsepsi mental seseorang itu juga berubah. Dan kebutuhan otomatis akan terus bertambah mengikuti kemajuan jaman.
d.     Mental conception
Mental conception ini memiliki arti konsepsi mental. Konsepsi mental ini sangat berpengaruh terhadap perubahan kelima moment lainnya. Konsepsi mental ini dapat berubah tergantung pemikiran seseorang itu sendiri. Apabila seseorang itu dapat memilah-milah mana perubahan yang positif dan mana perubahan yang negatif, berarti konsepsi mentalnya bisa dibilang baik. Dan setiap orang memiliki konsepsi mental yang berbeda-beda.
e.     Social relation
Social relation ini memiliki arti hubungan sosial. Hubungan sosial ini mencakup hubungan antar manusia yang seharusnya dipelihara keharmonisannya. Saling tolong-menolong, saling menghormati dan saling menghargai adalah contoh dari social relation. Jika mental conception (konsepsi mental) seseorang itu baik, dalam arti masih ada perasaan untuk menghargai orang lain, maka hubungan sosialnya akan baik pula.
f.        Technology change
Technology change ini berarti perubahan tekhnologi. Tekhnologi itu sendiri dapat diartikan sebagai pengetahuan ilmiah untuk menerima cara-cara memproduksi barang-barang secara massal yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan. Dari artinya tersebut tekhnologi ini sudah jelas sangat mempengaruhi model produksi. Perubahan tekhnologi ini adalah pencerminan dari modernisasi. Perubahan ini dipicu dari pengaruh luar yang masuk dan merubah konsepsi mental seseorang. Antara perubahan tekhnologi dengan konsepsi mental dan empat moment lainnya sangat berpengaruh. Penggunaan alat-alat modern seperti handphone, komputer, mobil dan lain-lain adalah contoh dari perubahan tekhnologi yang semakin hari semakin berkembang.
Keenam moment ini memiliki hubungan yang erat satu sama lain. Dan apabila terjadi perubahan pada salah satu dari keenam moment tersebut maka akan memicu perubahan pada seluruh moment tersebut. Dan setiap perubahan pada keenam moment tersebut dapat merubah kebiasaan serta kebudayaan masyarakat yang telah ada. Dijaman globalisasi seperti sekarang ini, banyak sekali pengaruh kebudayaan luar yang dapat masuk melalui berbagai cara. Katakanlah melalui tekhnologi yang semakin hari makin berkembang. Perubahan tekhnologi dan konsepsi mental, yang ada pada moment tersebut menjadi titik permasalahan yang mampu merubah seluruh moment yang ada. Perubahan tekhnologi ini dapat merubah konsepsi mental seseorang yang dapat memicu perubahan konsumsi (kebutuhan) kehidupan sehari-hari seseorang tersebut. Dari perubahan tersebut otomatis akan mengakibatkan pula perubahan cara produksi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi demi terpenuhinya kebutuhan masyarakat yang semakin hari semakin bertambah karena terjadinya perubahan tekhnologi tadi. Dan pada akhirnya semua perubahan tersebut akan mengakibatkan masyarakat tidak peduli lagi akan hubungannya dengan alam (relation to nature) maupun hubungannya dengan masyarakat lain (social relation) karena perubahan konsepsi mental masyarakat.
Sebagai contoh, perubahan tekhnologi (technology change) yang terjadi saat ini yaitu banyaknya digunakan alat-alat canggih seperti handphone, komputer, kendaraan bermotor dan alat-alat canggih lainnya. Penggunaan alat-alat tersebut tanpa sadar dapat merubah konsepsi mental masyarakat untuk turut mengikuti perkembangan jaman. Padahal jika diperhatikan alat-alat itu awalnya hanya untuk sekedar kebutuhan tambahan yang fungsinya tidak terlalu dibutuhkan, tapi karena perubahan konsepsi mental masyarakat yang semakin modern tersebut alat-alat yang tadinya hanya menjadi kebutuhan tambahan lama kelamaan menjadi kebutuhan pokok yang harus dipenuhi demi kelangsungan hidup mereka, disini otomatis terjadi perubahan terhadap kebutuhan hidup sehari-hari (dailylife consumption). Lalu dari peristiwa tersebut masyarakat akan merubah cara produksi (mode of production) dengan bantuan alat-alat canggih tadi demi terpenuhinya kebutuhan. Dan semua perubahan yang terjadi tadi tanpa sadar akan menimbulkan kejenjangan sosial antara masyarakat yang sukses mengikuti perkembangan jaman dengan masyarakat yang tidak mampu mengikuti perkembangan jaman. Hubungan antara kedua pihak ini dibedakan dengan adanya status sosial tersebut. Disisi lain hubungan antara manusia dengan alam juga menjadi tidak baik. Banyak alat tekhnologi yang digunakan masyarakat kurang bisa menyesuaikan dengan alam (tidak ramah lingkungan). Semua perubahan tersebut tidak dapat dihindari lagi dan akan  terus mengalami perkembangan mengikuti kemajuan jaman serta merubah kebiasaan juga kebudayaan masyarakat yang telah ada.
Contoh lain yaitu mengenai program revolusi hijau yang terjadi di Indonesia pada masa orde baru. Revolusi hijau ini merupakan kebijakan modernisasi pertanian di Indonesia pada masa orde baru. Revolusi hijau ini adalah proses memodernisasikan pertanian gaya lama menjadi pertanian gaya modern dengan melakukan pengembangan bibit unggul. Disini terlihat jelas bahwa revolusi hijau ini terjadi akibat kemajuan atau perubahan ilmu pengetahuan dan tekhnologi (technology change). Dan teknologi itu sendiri mengarah pada pengetahuan ilmiah untuk menerima cara-cara memproduksi barang-barang secara masal, otomatis model produksi (mode of production) juga berubah. Program revolusi hijau ini terjadi karena pengaruh dari pemerintah kolonial Belanda yang mampu merubah konsepsi mental (mental conception) masyarakat. Dari program revolusi ini maka produksi pertanian meningkat dan merubah kebutuhan hidup sehari-hari (dailylife consumption). Meskipun revolusi hijau ini menimbulkan kemajuan dan dampak positif, tetapi revolusi hijau ini juga dapat menimbulkan dampak negatif berupa munculnya kesenjangan sosial antara petani kaya dan petani miskin akibat perbedaan pendapatan ekonomi serta hubungan sosial (social relation) pada masing-masing lapisan masyarakat mulai memudar. Selain itu juga revolusi juga menimbulkan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan pupuk buatan dan pestisida yang merubah hubungan dengan alam (relation to nature) menjadi kurang baik.
Kemajuan dan perkembangan jaman seperti sekarang ini memang telah sulit untuk menghindarinya. Semua itu tergantung dari diri kita sendiri bagaimana menanggapi dampak kemajuan jaman tersebut.